いらしゃいます!!

ここはりんのせかい。。。

みんなーさま、りにゅとブログよこそいらしゃいました!

チャットはわすれないで!^^

ありがとうございました!

~alangkah bodohnya~

Rabu, 16 Februari 2011
Ada seorang pengemis melihat pengumuman yang ditempel di luar pintu gerbang istana. Raja akan mengadakan perjamuan makan malam dan raja mengundang seluruh rakyatnya dengan syarat, siapa pun yang datang harus berpakaian seperti seorang bangsawan.

Pengemis itu melihat bajunya yang compang camping lalu menarik nafas dalam-dalam. Tetapi, tiba-tiba ia mendapatkan ide. Kegilaan ide itu membuatnya gemetar. Beranikah ia melakukannya?

Ia berjalan ke istana lalu mendekati seorang penjaganya di pintu gerbang. "Tolonglah, tuan. Saya ingin berbicara dengan raja."

"Kamu ingin menemui aku?" tanya raja

"Ya, rajaku. Saya sangat ingin menghadiri jamuan makan malam itu, tetapi saya tidak punya pakaian yang pantas. Maafkan saya, rajaku, bolehkah saya meminta satu pakaian saja?"

Pengemis itu gemetar hebat ketika ia mengutarakanmaksudnya sehingga ia tidak melihat senyum ramah di wajah raja.

"Tindakanmu tepat sekali dengan datang kepadaku," kata raja. Lalu raja itu memanggil putranya, sang pangeran. "Bawa laki-laki ini ke ruangan gantimu dan berikan baju yang cocok untuk perjamuan malam ini."

Pangeran mengerjakan apa yang telah diperintahkan raja. Tak lama kemudian, pengemis itu sudah berdiri di depan cermin, mengenakan pakaian yang luar biasa indah, yang belum pernah ia lihat atau bayangkan sebelumnya.

"sekarang kamu sudah layak untuk menghadiri jamuan makan malam raja," kata pangeran. "Tetapi, ada yang lebih penting lagi yang perlu kamu ketahui, jangan memakai pakaian lamamu lagi, pakailah pakaian baru ini terus-menerus karena pakaianmu ini akan bertahan selamanya, tidak akan pernah rusak."

Pengemis itu langsung berlutut "Ohhhh....terima kasih...terima kasih banyak pangeranku," katana.

Ketika ia hendak berjalan pergi, ia melihat karung kotor berisi baju-bajunya yang compang-camping tergeletak di atas lantai. Ia mulai bimbang. Haruskah ia meninggalkannya? Bagaimana jika apa yang dikatakan pangeran itu, tidak benar? Bagaimana jika suatu hari bajunya rusak dan ia tidak punya baju lagi? Maka ia segera mengambil lagi karung itu.

Perjamuan makan itu luar biasa hebat, si pengemis tidak begitu menikmatinya karena karung yang ia bawa-bawa itu terus melorot dari pangkuannya. Padahal makanan terus berdatangan dengan cepat sehingga pengemis itu kehilangan beberapa makanan utama yang enak dan begizi karena ia harus ke bawah meja membereskan karungnya.

Waktu membuktikan bahwa apa yang dikatakan pangeran itu benar. Pakaiannya masih bagus dan sepertinya akan bertahan selama-lamanya. Tetapi anehnya pengemis itu masih senang dengan karungnya.

Dengan berlalunya waktu, orang-orang sudah tidak memperhatikan lagi pakaian pemberian pangeran yang dipakainya itu, mereka bahkan telah melupakannya. Yang mereka lihat hanyalah bundelan karung berisi pakaian compang-camping yang ia gantung di bahunya dan dibawa-bawa ke mana pun ia pergi. sampai-sampai ia dijuluki "laki-laki tua dengan karungnya."

suatu hari, menjelang kematiannya, raja mengunjunginya. Pengemis itu melihat betapa sedih sang raja ketika ia melihat karung kotor di sebelah ranjang.

Saat itu juga, ia teringant apa yang dikatakan pangeran kepadanya dan ia mulai menyadari kebodohannya. Ia telah mengabaikan kesempatan hidup sebagai seorang bangsawan selama ini gara-gara karung kotornya itu. Penyesalan yang terlambat.

0 コメンット:

Posting Komentar